Minggu, 09 Juni 2013

Perbandingan Kurikulum dan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

.



KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
 
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan tertentu (BSNP, 2006).
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan, tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Menurut BSNP (2007), KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP.
Dari penjelasan tersebut, kita dapat memahami bahwa KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.  Pengembangan KTSP sendiri mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, yang berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP serta memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah.
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip, yaitu :
(1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya,
(2) Beragam dan terpadu,
(3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
(4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan,
(5) Menyeluruh dan berkesinambungan,
(6) Belajar sepanjang hayat,
(7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Acuan operasional dalam penyusunan KTSP adalah :
(1) Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia,
(2) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik,
(3) Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan,
(4) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional,
(5) Tuntutan dunia kerja, 
(6) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
(7) Agama,
(8) Dinamika perkembangan global,
(9) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan,
(10) Kondisi sosial budaya masyarakat setempat,
(11) Kesetaraan jender,
(12) Karakteristik satuan pendidikan (BSNP, 2007).

Seperti telah diuraikan sebelumnya, KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Untuk pendidikan dasar, tujuannya adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar yang tertuang dalam Standar Isi yang meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut :
(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
(4) Kelompok mata pelajaran estetika
(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7.
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal. Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja.
Untuk tingkat satuan pendidikan SD, MI, SDLB baik untuk kategori standar maupun mandiri, beban belajar dituangkan dalam bentuk sistem paket. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per-minggu secara keseluruhan.

Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SD, MI, SDLB 0% - 40%. Pemanfaatan alokasi waktu ini mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait. Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar setelah (1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran; (2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; (3) lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan (4) lulus Ujian Nasional.
Kurikulum untuk SD, MI, dan SDLB dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.


Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
Untuk pengaturan waktu pembelajaran satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi.
Berikut adalah Standar Isi mata pelajaran IPS di SD dalam KTSP :
Kelas 1,  Semester  1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.  Memahami identitas diri dan keluarga, serta sikap saling menghormati dalam kemajemukan keluarga
1.1   Mengidentifikasi identitas diri, keluarga, dan kerabat
1.2  Menceriterakan  pengalaman diri
1.3  Menceriterakan kasih sayang antar anggota keluarga
1.4  Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga

 Kelas 1,  Semester  2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
 2.  Mendeskripsikan lingkungan rumah
2.1      Menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga
2.2     Mendeskripsikan letak rumah
2.3     Menjelaskan lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah


Kelas II, Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.   Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis
1.1     Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya
1.2     Memanfaatkan dokumen dan benda penting keluarga sebagai sumber cerita
1.3     Menceritakan peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis
                                     
Kelas II, Semester 2
 Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2    Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga
2.1 Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga
2.2 Menceritakan pengalamannya dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga
2.3  Memberi contoh bentuk-bentuk kerjasama di lingkungan tetangga
                                   
Kelas III,  Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah
1.1  Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah
1.2  Memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah
1.3  Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah
1.4  Melakukan kerjasama di lingkungan rumah, sekolah, dan kelurahan/desa






Kelas III, Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2.      Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
2.1  Mengenal jenis-jenis pekerjaan
2.2  Memahami pentingnya semangat kerja
2.3  Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah
2.4  Mengenal sejarah uang
2.5  Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
                                                                             
Kelas IV, Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.      Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
   1.1 Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana
  1.2  Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial  dan budaya
 1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi)
1.5 Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestariannya
1.6  Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di lingkungannya




            Kelas IV, Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2.      Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
2.1     Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya
2.2     Mengenal  pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
2.3     Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi,  dan transportasi serta pengalaman menggunakannya
2.4     Mengenal permasalahan sosial di daerahnya
                       
Kelas V, Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.      Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional  pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia

1.1     Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia
1.2     Menceriterakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia
1.3     Mengenal  keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya
1.4     Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
1.5     Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia





Kelas V, Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
2.1     Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa  penjajahan Belanda dan Jepang
2.2     Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
2.3     Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
2.4     Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan 
                                         
Kelas VI, Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.      Memahami perkembangan wilayah Indonesia, kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara  di Asia Tenggara, serta benua-benua
1.1   Mendeskripsikan perkembangan  sistem administrasi wilayah Indonesia
1.2   Membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga
1.3   Mengidentifikasi  benua-benua
                                                  
Kelas VI, Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2.      Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya
2.1  Mendeskripsikan gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga 
2.2  Mengenal cara-cara menghadapi bencana alam
3.      Memahami  peranan bangsa Indonesia di era global

3.1  Menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia
3.2  Mengenal manfaat ekspor dan impor di Indonesia sebagai kegiatan ekonomi antar bangsa

Standar kompetensi dan kompetensi dasar di atas menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian

Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum penyederhanaan dari KTSP.  Kurikulum ini dibentuk sebagai pengganti dari KTSP yang selama ini dijadikan landasan kurikulum pendidikan di Indonesia. Penggantian KTSP menjadi kurikulum 2013 bukan karena bergantinya Menteri Pendidikan di Indonesia. Akan tetapi, setiap 5 tahun sekali kurikulum akan mengalami revisi dan setiap 10 tahun akan diganti. Sehingga mau tidak mau, KTSP yang sudah lama menjadi standar kurikulum harus diganti agar kurikulum tersebut sesuai dengan perkembangan zaman saat ini.
Kurikulum 2013 ini adalah nama sementara sebelum nama kurikulum yang baru ditentukan. Kurikulum 2013 dinilai lebih berfokus pada sikap dan kemampuan peserta didik yang tidak terlepas dari penguasaan pemahaman/pengetahuannya dalam proses pembelajaran. Karena di dalam kurikulum 2013 ini dirancang untuk menumbuhkan pola pikir yang mandiri para peserta didik dalam mencari dan menemukan sendiri permasalahan, sehingga mereka dapat memahami dan memecahkan permasalahan yang dia temukan sendiri.
Komponen-komponen yang ada di dalam kurikulum 2013 ini jumlahnya sedikit dibandingkan komponen yang ada di dalam KTSP.  Karena, beberapa mata pelajaran yang ada di dalam komponen tersebut, diintegrasikan menjadi satu mata pelajaran yang nantinya akan dipelajari peserta didik. Seperti mata pelajaran IPA dan IPS dimana kedua mata pelajaran tersebut pada kelas 1 sampai kelas 3 SD, diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain.  Hal ini bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam proses pembelajaran, dimana satu mata pelajaran itu mencakup beberapa pelajaran yang lain, sehingga mereka tidak perlu mempelajari banyak pelajaran.
Berikut adalah struktur kurikulum 2013 . Dimana di dalam kurikulum tersebut terdapat beban belajar peserta didik yang dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester.  Beban   belajar   di   SD   Tahun   I,  II,   dan   III   masing-masing   30,   32,   34.  Sedangkan   untuk   Tahun   IV,   V,   dan   VI   masing-masing   36   jam   setiap   minggu.  Jam belajar yang berlaku di Sekolah Dasar adalah 40 menit.
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR PER-MINGGU
I
II
III
IV
V
VI
Kelompok A

1
Pendidikan Agama
4
4
4
4
4
4
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
5
6
6
6
6
6
3
Bahasa Indonesia
8
8
10
10
10
10
4
Matematika
5
6
6
6
6
6
Kelompok B

1
Seni Budaya dan Keterampilan
4
4
4
6
6
6
(termasuk muatan lokal)
2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
4
4
4
4
4
4
(termasuk muatan lokal)
Jumlah Alokasi Waktu Per-Minggu
30
32
34
36
36
36
                    = Pembelajaran  Tematik Terintegrasi

Akan tetapi, walaupun mata pelajaran semakin berkurang, jumlah jam pelajaran semakin bertambah. Hal ini dilakukan karena penyampaian suatu materi pembelajaran yang di dalamnya terdapat berbagai macam pelajaran tidak mungkin dilaksanakan pada jam belajar yang singkat. Sehingga diputuskanlah jam pelajaran yang bertambah. 
Kurikulum 2013 memiliki beberapa kompetensi yang menekankan pada kemampuan berkomunikasi, kemampuan berfikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan untuk mengerti serta toleran terhadap pandangan yang berbeda.
Dalam kurikulum sebelumnya, yaitu KTSP, persepsi publik menilai bahwa selama ini pendidikan terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, sehingga menyebabkan beban siswa yang terlalu berat.
Pada kurikulum 2013 dijelaskan upaya untuk menghadapi tantangan masa depan seperti, arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konfergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan. Hal tersebut dibuktikan dengan pencantuman setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menitikberatkan pada sikap dan kemampuan peserta didik tanpa terlepas dari aspek pengetahuannya.
Berikut adalah rencana Standar Isi yang ada dalam kurikulum 2013 dari kelas 4-6.


KELAS:IV

KOMPETENSI INTI


KOMPETENSI DASAR

1.    Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
1.1  Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala perubahannya
1.2     Menjalankan ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat
1.3     Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya

2.    Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya
2.1.    Menunjukkan perilaku jujur, disiplin bertanggung jawab, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa Hindu Buddha dan Islam dalam kehidupannya sekarang
2.2.    Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli, menghargai, dan bertanggungjawab terhadap kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik
2.3.    Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya

3.    Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain
3.1      Mengenal manusia, aspek keruangan, konektivitas antar ruang, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan
3.2      Memahami manusia, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu pada masa praaksara, Hindu Budha, Islam dalam aspek pemerintah, sosial, ekonomi, dan pendidikan
3.3      Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya
3.4      Memahami kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat sekitar
3.5      Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

4.    Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4.1      Menceriterakan tentang hasil bacaan mengenai pengertian ruang, konektivitas antar ruang, perubahan, dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan dalam lingkup masyarakat di sekitarnya
4.2      Merangkum hasil pengamatan dan menceritakan manusia, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu pada masa praaksara, Hindu Budha, Islam dalam aspek pemerintah, sosial, ekonomi, dan pendidikan
4.3      Menceritakan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya
4.4      Mendeskripsikan kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial, pendidikan, ekonomi, dan budaya di masyarakat sekitar
4.5      Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi



KELAS: V

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
1.      Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
1.1  Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala perubahannya
1.2  Menjalankan ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik  dalam masyarakat
1.3  Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya

2.     Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air
2.1  Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa penjajahan dan gerakan  kebangsaan dalam menumbuhkan rasa kebangsaan
2.2  Menunjukkan perilaku jujur, sopan, estetikadan memiliki motivasi internal ketika berhubungan dengan  lembaga sosial, budaya, ekonomi dan politik
2.3  Menunjukkan perilaku peduli, gotongroyong, tanggungjawab dalam berpartisipasi penanggulanganpermasalahan lingkungan hidup

3.     Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati,  menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
3.1     Memahami aktivitas dan perubahan kehidupan manusia dalam ruang, konektivitas antar ruang dan waktu serta dan keberlanjutannnya dalam kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya dalam lingkup nasional
3.2  Mengenal perubahan dan keberlanjutan yang terjadi dalam kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, masa tumbuhnya rasa kebangsaan serta perubahan dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya
3.3  Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di wilayah Indonesia
3.4  Memahami manusia Indonesia dalam aktivitas yang yang terkait dengan  fungsi dan peran kelembagaan sosial, ekonomi dan budaya, dalam masyarakat Indonesia
3.5  Memahami manusia Indonesia dalam bentuk-bentuk dan sifat dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

4.     Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4.1  Menyajikan hasil pengamatan mengenai aktivitas dan perubahan kehidupan manusia dalam ruang, konektivitas antar ruang dan waktu serta dan keberlanjutannya dalam kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya dalam lingkup nasional dari sumber-sumber yang tersedia
4.2  Menceritakan hasil pengamatan mengenai perubahan dan keberlanjutan yang terjadi dalam kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, masa tumbuhnya rasa kebangsaan serta perubahan dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya dalam berbagai jenis media
4.3  Menyajikan pemahaman tentang manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di wilayah Indonesia
4.4   Menceritakan secara tertulis pemahaman tentang manusia Indonesia dan aktivitasnya yang yang terkait dengan fungsi dan peran  kelembagaan sosial, ekonomi dan budaya, dalam masyarakat Indonesia
4.5  Menceritakan secara tertulis hasil kajian mengenai aktivitas manusia Indonesia dalam  dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi


KELAS: VI

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
1.    Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
1.1      Menerima karunia Tuhan YME yang telah memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk melakukan perubahan dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik
1.2      Menerimaadanya kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik  dalam masyarakat yang mengatur kehidupan manusia dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia
1.3      Menghargai karunia dan rahmat Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya

2.    Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air
2.1      Menunjukkan perilaku cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai perwujudan rasa nasionalisme
2.2      Memiliki kepedulian dan penghargaan terhadap lembaga sosial, budaya, ekonomi dan politik
2.3      Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli, percaya diri dalam mengembangkan pola hidup sehat, kelestarian lingkungan fisik, budaya, dan peninggalan berharga di masyarakat
3.   Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
3.1  Mengemukakan keragaman aspek keruangan dan konektivitas antar ruang, waktu, perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya dalam masyarakat Indonesia
3.2  Menunjukkan pemahaman sebab dan akibat terjadinya perubahan masyarakat Indonesia dari masa pergerakan kemerdekaan sampai dengan awal reformasi dalam kehidupan berpolitik, berkebangsaan, dan bernegara
3.3   Memahami keterkaitan  manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di wilayah Indonesia serta pengaruhnya bagi kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya
3.4   Menelaah  manfaat kelembagaan politik, sosial, ekonomi dan budaya bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia
3.5   Menelaah landasan dari dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
4.    Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4.1  Menyajikan hasil pengamatan terhadap keragaman aspek keruangan dan konektivitas antar ruang, waktu, perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya dalam masyarakat Indonesia dalam bentuk cerita,tulisan atau media lainnya
4.2  Menyajikan hasil pemahaman tentang sebab dan akibat terjadinya perubahan masyarakat Indonesia dari masa pergerakan kemerdekaan sampai dengan awal reformasi dalam kehidupan berpolitik, berkebangsaan, dan bernegara dalam bentuk tulisan
4.3  Mengemukakan hasil pemahaman mengenai keterkaitan manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di wilayah Indonesia serta pengaruhnya bagi kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam berbagai bentuk media (lisan, tulisan, gambar, oto, dan lainnya)
4.4  Menyajikan pemahaman mengenai manfaat kelembagaan politik, sosial, ekonomi dan budaya bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia dalam berbagai bentuk media (lisan, tulisan, gambar, oto, dan lainnya)
4.5  Menyajikan hasil telaah mengenai landasan dari dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi dalam berbgai bentuk media (lisan, tulisan, gambar, oto, dan lainnya)



Perbedaan dan Perbandingan antara KTSP dan Kurikulum 2013
Dilihat dari definisi, tujuan pembentukan, dan Standar Isi yang ada pada masing-masing kurikulum, terdapat beberapa perbedaan yang kami ungkap secara umum, diantaranya:
  • KTSP
a.          Pada KTSP tahap implementasinya cenderung lebih fokus pada aspek kognitif.
b.         Standar Isi di dalam KTSP meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut :
(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
(4) Kelompok mata pelajaran estetika
(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
c.          Standar proses pembelajaran KTSP menggunakan pendekatan behaviorisme dan kognitifisme.
d.         Sumber pembelajaran KTSP berasal dari guru (teacher centered learning)
e.          Standar penilaian dalam kurikulum 2006 cenderung dilakukan menggunakan penilaian akhir tanpa adanya penilaian pada proses pembelajaran.
f.       KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.

Kurikulum 2006 yang selama ini menjadi standar kurikulum di Indonesia mengalami sejumlah permasalahan yang menjadikannya harus diganti, diantaranya :
1.    Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetisi sesuai tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
2.    Kompetensi yang ada dalam KTSP 2006 belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan dan pengetahuan.
3.    Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi, pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skill, kewirausahaan), belum terakomodasi di dalam kurikulum ini.
4.    KTSP belum peka terhadap perubahan dan gejala sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional maupun global.
5.    Standar proses pembelajaran pada KTSP belum menggambarkan urutan pengajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
6.    Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis pada kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berskala.
7.    KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.



·         Kurikulum 2013
Beberapa faktor yang menjadi alasan pengembangan kurikulum 2013, yakni :
1.         Pada kurikulum 2013 kompetensi yang ada di dalamnya memenuhi tantangan masa depan yang dihadapi yaitu arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konfergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan.
2.         Kompetensi-kompetensi yang ada di dalam Kurikulum 2013 meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan berfikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda. Kemampuan-kemampuan tersebut dinilai mampu menghadapi tantangan perkembangan zaman.
3.         Fenomena dan gejala sosial yang ada di lingkungan kita, seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiatisme, kecurangan dalam berbagai jenis ujian, dan gejolak sosial dibahas dan dijadikan sumber materi pembelajaran.

Kurikulum 2013 yang akan direalisasikan tahun ini, memiliki beberapa kriteria, yaitu:
a.       Kurikulum 2013 sangat menekankan keseimbangan antara aspek kognitif (intelektual), psikomotorik (gerak) dan afektif (sikap).
b.      Standar proses pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan konstruktivisme.  Sehingga sumber belajar para peserta didik pun bukan lagi berasal dari guru, tapi dari diri peserta didik tersebut dan lingkungannya (student centered learning).
c.       Pada kurikulum 2013, penilaian akan mempertimbangkan pada proses belajar peserta didik, sehingga nantinya akan ada penilaian forfolio terhadap forfolio terhadap pribadi siswa.



d.      Standar isi dalam Kurikulum 2013 meliputi 2 kelompok, yaitu :
-          Kelompok A
1.      Pendidikan Agama
2.      Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3.      Bahasa Indonesia
4.      Matematika

-          Kelompok B
1.      Seni Budaya dan Keterampilan
2.      Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan.

Hal ini akan mengurangi beban belajar siswa, sehingga mereka tidak perlu lagi mempelajari banyak mata pelajaran. Karena beberapa pelajaran telah terintegrasi dengan pelajaran yang lainnya. Sehingga apabila mempelajari suatu materi yang saling berkaitan dalam satu mata pelajaran yang tercantum di atas, maka sesungguhnya siswa sedang belajar beberapa mata pelajaran. Integrasi ini disebut pembelajaran tematik. Pengurangan jumlah pelajaran pada kurikulum 2013 berimbas pada penambahan waktu belajar peserta didik. Sehingga pada tingkat sekolah dasar adanya penambahan 4 jam dalam 1 minggu.

2.5  Peran Masing-Masing Kurikulum dalam Menghadapi Tantangan Zaman
Pada KTSP aspek kognitif sangat diunggulkan dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan berdasarkan anggapan kami bahwa aspek kognitif akan mampu membuat peserta didik siap menghadapi kemajuan teknologi dan perkembangan zaman dibandingkan mengunggulkan aspek yang lainnya.
 Berbeda halnya dengan Kurikulum 2013, menurut kami, kurikulum ini sangat memperhatikan keseimbangan aspek/ranah pembelajaran, yaitu kognitif, apektif, dan psikomotor. Hal ini disebabkan karena bukan hanya aspek kognitif saja yang mampu menghadapi tantangan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman. Akan tetapi, keseimbangan antara aspek kognitif itu sendiri dengan aspek-aspek lainnya, yaitu aspek apektif dan psikomotor.

Keterkaitan Teori Taksonomi Bloom dan Pendidikan Nilai dengan KTSP dan Kurikulum 2013.
Sebelum kita mengetahui keterkaitan Teori Taksonomi Bloom dengan KTSP dan Kurikulum 2013, mari kita lihat pengertiannya terlebih dahulu agar memudahkan kita dalam menentukan hubungan teori Taksonomi dengan kedua kurikulum tersebut.
Taksonomi berarti Klasifikasi hirarki dari sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Misalnya, kemampuan berpikir peserta didik dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi.
Konsep Taksonomi Bloom mengklasifikasikan tujuan pendidikan dalam tiga ranah (kawasan atau domain). Ketiga ranah yang dimaksud, yaitu :
Pertama, ranah kognitif (cognitive domain) meliputi fungsi memproses informasi, pengetahuan dan keahlian mentalitas. Ranah ini berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
Kedua, ranah afektif (affective domain) meliputi fungsi yang berkaitan dengan sikap dan perasaan. Domain ini berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
Ketiga, ranah psikomotorik (psychomotor domain) berkaitan dengan fungsi manipulatif dan kemampuan fisik. Kawasan ini berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik, seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.                  
Sedangkan teori yang dikemukakan dalam pendidikan nilai tidak jauh berbeda dengan konsep Taksonomi Bloom, yaitu melalui upaya-upaya pendidikan yang dirancang dengan memperhatikan prinsip-prinsip keseimbangan 3 aspek (kognitif, apektif, dan psikomotor) dan menggunakan pendekatan yang tepat, akan mampu mewujudkan pribadi-pribadi yang lebih kokoh dan siap menghadapi perkembangan zaman.
           
            Dari kedua penjelasan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa konsep KTSP tidak sesuai dengan teori Taksonomi Bloom dan Pendidikan Nilai. Karena KTSP hanya memfokuskan/meng-unggulkan aspek kognitif saja dalam pembelajarannya.
            Sedangkan pada Kurikulum 2013, konsep yang dikemukakannya sesuai dengan teori Taksonomi Bloom dan Pendidikan Nilai. Karena pada kurikulum 2013 semua aspek diunggulkan, sehingga peserta didik bukan hanya menguasai pengetahuan saja, tetapi memiliki sikap dan keterampilan yang berpendidikan.
BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Sesuai yang telah dijelaskan di atas, antara KTSP dan Kurikulum 2013, masing-masing memiliki kelebihan yang diunggulkan untuk menghadapi kemajuan teknologi dan perkembangan zaman walaupun masing-masing kurikulum tersebut memiliki permasalahan yang dihadapi.
Dilihat dari Standar Isi yang telah dikemukakan di atas, KTSP lebih mengunggulkan aspek kognitif dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan karena penyusun dari KTSP itu sendiri beranggapan bahwa aspek kognitif akan mampu membuat peserta didik siap menghadapi kemajuan teknologi dan perkembangan zaman. Aspek yang lainnya, yaitu aspek apektif dan psikomotor dalam KTSP tidak dihilangkan, hanya kadar kemunculannya dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar sangat kecil dibandingkan aspek kognitif.
 Berbeda halnya dengan Kurikulum 2013, kurikulum ini mengunggulkan ketiga aspek pembelajaran, yaitu kognitif, apektif, dan psikomotor, di dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tentunya diterapkan pula pada proses belajar mengajar di kelas. Hal tersebut disebabkan karena para perancang kurikulum 2013 beranggapan bahwa bukan aspek kognitif saja yang mampu menghadapi tantangan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman. Akan tetapi, keseimbangan antara aspek kognitif itu sendiri dengan aspek-aspek lainnya, yaitu aspek apektif dan psikomotor.
Sehingga para peserta didik diharapkan mampu menguasai pengetahuan dengan sikap dan kemampuan yang sesuai dengan apa yang diinginkan. Jadi, diharapkan konsep Kurikulum 2013 yang akan diterapkan ini dapat mengurangi perilaku negatif yang sering dilakukan peserta didik. Misalnya tawuran ataupun hal yang menyimpang lainnya. Karena pembelajaran sudah bukan berfokus pada pengetahuannya saja, tetapi sikap dan tingkah laku serta kemampuan peserta didik itu sendiri.
Bila kita kaitkan dengan teori Taksonomi Bloom dan Pendidikan Nilai, kita dapat mengetahui kurikulum mana yang sesuai bila diterapkan dalam pendidikan di Indonesia. Teori Taksonomi Bloom itu sendiri dan konsep pendidikan Nilai sebelumnya telah dibahas pada bab Pembahasan di atas. 
            Dari penjelasan tersebut,  dapat dipahami bahwa konsep KTSP tidak sesuai dengan teori Taksonomi Bloom dan Pendidikan Nilai. Karena KTSP hanya memfokuskan/meng-unggulkan aspek kognitif saja dalam pembelajarannya.
            Sedangkan pada Kurikulum 2013, konsep yang dikemukakannya sesuai dengan teori Taksonomi Bloom dan Pendidikan Nilai. Karena pada kurikulum 2013 ini sangat memperhatikan keseimbangan 3 aspek pendidikan yaitu aspek kognitif, apektif, dan psikomotor dalam pembelajarannya. Sehingga kurikulum 2013 ini mampu menghadapi tantangan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman. 











DAFTAR PUSTAKA


Dr. Jumadi, …. Pengertian KTSP dan Pengembangan Silabus. http://Staff.uny.ac.id/system/files/pengabdian/jumadi-mpel-dr/pengertian-ktsp-pengembangan-silabus.pdf. Diunduh pada tanggal 6 April 2013.

Permana. Erwin, 2010. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. http://erwinblog-erwinpermana12.blogspot.com/2012/04/ktsp-ips-sdmi.html?. Diunduh pada tanggal 6 April 2013.

Septa. Kurnia, …. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar SD. www.mediafire.com/view/?adyxxgrpjencwd8_Kompotensi-inti-dan-kompetensi-dasar-sd-rev9feb.Pdf.  Diunduh pada tanggal 6 April 2013. 

0 comments

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

 

Followers

About Me